• Home
  • Contact

KOLEKSI ILMU

  • Beranda
  • Bisnis Online
  • Ilmu
    • Islam
    • Ekonomi
  • Tutorial
Beranda » Ekonomi » Teori Suku Bunga

Teori Suku Bunga



A. Teori Klasik
Pada prinsipnya, tingkat suku bunga adalah harga atas penggunaan uang yang biasanya dinyatakan dalam persen (%) untuk jangka waktu tertentu.
Menurut Teori Klasik, teori tingkat suku bunga merupakan teori permintaan penawaran terhadap tabungan.  Teori ini membahas tingkat suku bunga sebagai suatu faktor pengimbang antara permintaan dan penawaran daripada investable fund yang bersumber dari tabungan. [1]
Fungsinya yang menonjol dari uang dalam teori ekonomi klasik, adalah sebagai alat pengukur nilai dalam melakukan transaksi, sebagai alat pertukaran untuk memperlancar transaksi barang dan jasa, maupun sebagai alat penyelesaian hubungan hutang-piutang yang menyangkut masa depan.
Teori ekonomi klasik mengasumsikan, bahwa perekonomian senantiasa berada dalam keadaan full employment.  Dalam keadaan full employment itu seluruh kapasitas produksi sudah dipergunakan penuh dalam proses produksi.  Oleh karena itu, kecuali meningkatkan efisiensi  dan mendorong terjadinya spesialisasi pekerjaan, uang tidak dapat mempengaruhi sektor produksi.  Dengan  perkataan lain sektor moneter, dalam teori ekonomi klasik terpisah sama sekali dari sektor riil dan tidak ada pengaruh timbal balik antara kedua sektor tersebut.
Hubungan antara sektor moneter dan riil, dalam teori ekonomi klasik hanya dijembatani oleh  tingkat  harga. Jika  jumlah  uang  beredar  lebih  besar  daripada  nilai barang-barang yang tersedia, maka tingkat harga meningkat, jika sebaliknya menurun.
Konsep tabungan menurut klasik dikatakan, bahwa seorang dapat melakukan tiga hal terhadap selisih antara pendapatan dan pengeluaran komsumsinya yaitu: pertama, ditambahkan pada saldo tunai yang ditahannya.  Kedua, dibelikan obligasi baru dan ketiga, sebagai pengusaha, dibelikan langsung kepada barang-barang modal.  Asumsi yang digunakan disini adalah bahwa penabung yang rasional tidak akan menempuh jalan yang pertama.  Berdasarkan pada pertimbangan bahwa akumulasi kekayaan dalam bentuk uang tunai adalah tidak menghasilkan.
Menurut teori klasik, bahwa tabungan masyarakat adalah fungsi dari tingkat suku bunga.  Makin tinggi tingkat suku bunga makin tinggi pula keinginan masyarakat untuk menabung.  Artinya pada tingkat suku bunga yang lebih tinggi masyarakat akan terdorong untuk mengorbankan atau mengurangi pengeluaran untuk konsumsi guna menambah tabungannya.  Investasi juga merupakan fungsi dari tingkat suku bunga.  Makin tinggi tingkat suku bunga, maka keinginan masyarakat untuk melakukan investasi menjadi semakin kecil.  Hal ini karena biaya penggunaan dana (cost of capital) menjadi semakin mahal,  dan sebaliknya makin rendah tingkat suku bunga, maka keinginan untuk melakukan investasi akan semakin meningkat.
B. Teori Keynessian, Preferensi Liquiditas
Teori penentuan tingkat suku bunga Keynes dikenal dengan teori liquidity prefence. Keynes mengatakan bahwa tingkat bunga semata-mata merupakan fenomena moneter yang mana pembentukannya terjadi di pasar uang.  Artinya tingkat suku bunga ditentukan oleh penawaran dan permintaan akan uang.
Dalam Konsep Keynes, alternatif penyimpangan kekayaan terdiri dari surat berharga (bonds) dan uang tunai. Asumsi Teori Keynes adalah dasar pemilikan bentuk penyimpangan kekayaan adalah perilaku masyarakat yang selalu menghindari resiko dan ingin memaksimumkan keuntungan.
Keynes tidak sependapat dengan pandangan ahli-ahli ekonomi klasik yang mengatakan bahwa tingkat tabungan maupun tingkat investasi sepenuhnya ditentukan oleh tingkat bunga, dan perubahan-perubahan dalam tingkat bunga akan menyebabkan tabungan yang tercipta pada tingkat penggunaan tenaga kerja penuh akan selalu sama dengan investasi yang dilakukan oleh para pengusaha. Menurut Keynes, besarnya tabungan yang dilakukan oleh rumah tangga bukan tergantung dari tinggi rendahnya tingkat bunga.  Ia terutama tergantung dari besar kecilnya tingkat pendapatan rumah tangga itu.  Makin besar jumlah pendapatan yang diterima oleh suatu rumah tangga, semakin besar pula jumlah tabungan yang akan diperolehnya. Apabila jumlah pendapatan rumah tangga itu tidak mengalami kenaikan atau penurunan, perubahan yang cukup besar dalam tingkat bunga tidak akan menimbulkan pengaruh yang berarti keatas jumlah tabungan yang akan dilakukan oleh rumah tangga dan bukannya tingkat bunga.
Teori permintaan uang Keynes menekankan kepada berapa besar proporsi kekayaan yang dipegang dalam bentuk uang. Berbeda dengan teori klasik, teori Keynes mengasumsikan bahwa perekonomian belum mencapai tingkat full employment. Oleh karena itu, produksi masih dapat ditingkatkan tanpa mengubah tingkat upah maupun tingkat harga-harga. Dengan menurunkan tingkat suku bunga, investasi dapat dirangsang untuk meningkatkan produksi nasional.  Dengan demikian, setidaknya untuk jangka pendek, kebijaksanaan moneter dalam teori Keynes, berperan untuk meningkatkan produksi nasional.  Setelah perekonomian berada dalam keadaan full employment, barulah kebijaksanaan moneter tidak dapat lagi berperan untuk meningkatkan produksi nasional.  Dengan demikian jelaslah bahwa teori Keynes adalah teori ekonomi jangka pendek sebelum mencapai full employment.
Dalam teori Keynes dikenal tiga motif yang mendasari permintaan uang masyarakat, yaitu :
  1. Keperluan Transaksi (Transaction Motive). Yaitu motif memegang uang untuk keperluan transaksi sehari-hari. Besarnya uang untuk keperluan ini tergantung kepada besarnya pendapatan.
  2. Keperluan Berjaga-jaga. Yaitu motif memegang uang karena adanya ketidakpastian mengenai masa datang. Motif transaksi dan motif  berjaga-jaga merupakan fungsi positif dari tingkat pendapatan.
  3. Keperluan Spekulasi. Yaitu motif memegang uang untuk keperluan spekulasi dan mencari keuntungan sebagaimana motif berjaga-jaga, motif permintaan uang untuk spekulasi ini timbul akibat adanya ketidakpastian di masa yang akan datang.  Keynes mengatakan bahwa motif ini berdasarkan kepada keinginan untuk mendapatkan keuntungan dengan mengetahui apa yang akan terjadi di masa yang akan datang.


[1]http://www.kajianpustaka.com/2012/10/teori-suku-bunga.html
Add Comment
Ekonomi
Tweet
Teori Suku Bunga KOLEKSI ILMU
Published: 2014-01-30T09:18:00+07:00
Title:Teori Suku Bunga
Rating: 5 On 22 reviews

Related Articles

No comments:

Post a Comment

Newer Older Home
Powered by Blogger.

Paling Populer

  • Biografi KH M. Munawwir Musthofa Al- Mursyid (Mbah Yai Munawwir Musthofa Al-Mursyid) Tegalarum-Pelem- Kertosono - Nganjuk- Jawa Timur
  • 10 Hak-hak Anak Terhadap Orang Tua
  • Akuntansi Atas Liabilitas Jangka Pendek
  • Teori-teori Tentang Keadilan
  • Pasar Persaingan Sempurna

Partner Link

Main BisOn
Blog Kang Ilmi
Saqura Grup
Assanany Go

Recent Post

Recent Post no Thumbnail by Tutorial Blogspot

Label Daftar

  • Belanja Online
  • Biografi
  • Bisnis Online
  • Ekonomi
  • Islam
  • Novel
  • Tips
  • Tutorial
  • Umum

Arsip Blog

  • ►  2016 (2)
    • ►  August (2)
  • ►  2015 (6)
    • ►  October (4)
    • ►  February (1)
    • ►  January (1)
  • ▼  2014 (10)
    • ►  February (2)
    • ▼  January (8)
      • 10 Hak-hak Anak Terhadap Orang Tua
      • Sisten Ekonomi Manajemen (SIM)
      • RESIKO, RETURN, DAN PASAR MODAL
      • Teori Suku Bunga
      • Teori-teori Tentang Keadilan
      • Kejujuran Dalam Berbisnis
      • Pasar Persaingan Sempurna
      • Sistem Ekonomi Sosialis
Template by: Mas Bintang | SJUTA IT
Koleksi Ilmu 2015